Sosial bar 1

BREAKING NEWS: 2 Pelaku Pembunuhan Pria di Pasar Satelit Lubuklinggau Serahkan Diri, Diantar Keluarga ke Polisi

 

Icang dan Beli didampingi istri menyerahkan diri ke Mapolres Lubuklinggau, Senin 24 Juni 2024

LUBUKLINGGAU, TRIBUNMURA - Dua orang terduga pelaku pembunuhan di Pasar Satelit, Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2 menyerahkan diri.

Kedua pelaku yang menikam Aan Saputra (24), warga Dusun II Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara hingga tewas menyerahkan diri ke Mapolres Lubuklinggau, Senin, 24 Juni 2024, sekitar pukul 10.30 WIB.

Kedua pelaku adalah Icang dan Beli, yang merupakan pemilik bengkel serta anak buahnya.

Mereka tiba di kantor polisi didampingi oleh istri dan anggota keluarga mereka.

Kehadiran kedua tersangka disambut oleh petinggi Polres Lubuklinggau, termasuk Kapolres AKBP Indra Arya Yudha, Wakapolres Kompol Asep Supriandi.

Selain itu, Kasat Reskrim AKP Hendrawan, Kabag OPS Kompol M Yunus, Kapolsek Lubuklinggau Utara AKP Denhar, serta Kasi Intel Iptu Deni beserta tim Macan lainnya.

Kedua tersangka yang mengenakan jaket hoodie dan masker langsung dibawa ke ruang Kasat Reskrim untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kesedihan dan kecemasan tampak meliputi suasana saat istri kedua tersangka yang mendampingi mereka tidak mampu menahan air mata.

Mereka terlihat sangat terpukul atas situasi tragis yang melibatkan orang-orang terdekat mereka."Untuk keduanya masih dalam tahap pemeriksaan terkait motif dan kronologi pembunuhan tersebut, serta bagaimana cara pelaku melakukan perbuatannya terhadap korban," ungkap Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha. 

Beliau menegaskan bahwa proses penyelidikan akan memastikan keseluruhan fakta yang berkaitan dengan kejadian ini, termasuk bukti-bukti yang dihimpun dari tempat kejadian dan keterangan saksi-saksi yang relevan.


Dijelaskan pula bahwa baik kedua tersangka maupun korban berasal dari dusun yang sama, yaitu Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

Hal ini menambah dimensi tragedi ini yang melibatkan individu-individu yang dikenal dalam lingkungan yang relatif kecil.

Kejadian yang membuat geger warga Kota Lubuklinggau ini terjadi ketika seorang laki-laki ditemukan tewas bersimbah darah dalam posisi tengkurap di depan kios pasar pada hari sebelumnya, Minggu, 23 Juni 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.

Informasi yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa korban tewas setelah diserang oleh kedua pelaku dengan menggunakan senjata tajam, yang kemudian mengakibatkan korban, yang mengenakan celana jeans dan kaus saat itu, meninggal dunia.

Satu dari kedua pelaku yang diduga terlibat langsung dalam kejadian tersebut telah dirawat di AR Bunda setelah mengalami luka akibat insiden tersebut.

Sementara itu, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk memahami secara menyeluruh mengenai peristiwa ini, serta mencari keadilan bagi korban dan menentukan langkah hukum yang tepat bagi kedua tersangka.

Kejadian ini telah menggetarkan warga Lubuklinggau, memunculkan pertanyaan tentang keamanan di lingkungan sekitar, serta menyoroti faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi timbulnya konflik dan kekerasan di masyarakat setempat.

Polisi berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara adil dan menyeluruh, sambil mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada proses hukum yang sedang berlangsung.

Peristiwa penusukan yang menggemparkan Pasar Satelit di Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, akhirnya menemui titik terang.

Kedua pelaku, yang berhasil diidentifikasi sebagai Icang Sangoli alias Can dan Beli, ternyata memiliki hubungan keluarga sebagai paman dan keponakan.

Korban dalam kejadian tragis ini adalah Aan Saputra, 24 tahun, warga Dusun II Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

Aan tewas setelah ditusuk oleh Beli pada bagian leher dan punggung.

Sementara itu, kakak iparnya, Amir Hamzah, mengalami luka tusuk yang cukup serius dan harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau.

Masyarakat Desa Mandi Angin yang mengetahui kejadian tersebut menyebutkan bahwa kedua pelaku memiliki hubungan darah.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Icang adalah keponakan dari Beli.

"Pelaku yang menusuk itu Icang, dia keponakan Beli. Icang itu kadang memang ada di Linggau," ujarnya.

Beli dikenal sebagai warga Desa Mandi Angin, namun karena mengikuti istrinya yang tinggal di Lubuklinggau, ia sering berada di sana dan sudah dianggap sebagai warga Lubuklinggau.

"Kalau tidak salah, dia tinggal di Mesat di rumah istrinya," ungkap salah satu warga kepada wartawan.

Icang sendiri memiliki latar belakang yang berbeda. Ia dikenal sebagai pemilik bengkel di Desa Mandi Angin.

Sebelum membuka bengkel, Icang sempat mengikuti kursus montir di Yogyakarta. Setelah menyelesaikan kursusnya, ia kembali ke Mandi Angin dan membuka bengkel.

"Memang selama ini dia buka bengkel di dusun, tapi sering juga datang ke Linggau," tambah warga tersebut.

Kejadian penusukan ini terjadi secara tiba-tiba dan menggemparkan warga sekitar Pasar Satelit.

Aan Saputra yang sedang berada di lokasi menjadi korban keganasan pelaku.

Penusukan terjadi begitu cepat sehingga korban tidak sempat menyelamatkan diri.

Beli yang diduga sebagai pelaku utama, menyerang Aan dengan kejam, menusuk bagian leher dan punggungnya.

Amir Hamzah yang berada di lokasi kejadian mencoba menyelamatkan Aan, namun ia juga menjadi korban serangan brutal tersebut.

Amir menderita sejumlah luka tusuk yang membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Tutupnya(*)

No comments for "BREAKING NEWS: 2 Pelaku Pembunuhan Pria di Pasar Satelit Lubuklinggau Serahkan Diri, Diantar Keluarga ke Polisi"