Sosial bar 1

Sumur Minyak Ilegal Diduga Milik Kades di Muba Terbakar dan Cemari Sungai Parung

 

Kebakaran sumur minyak ilegak yang berada  di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada Jumat (28/6). (Tangkapan Layar)
Kebakaran sumur minyak ilegak yang berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada Jumat(28/06)


MUBA, TRIBUNMURA — Satu sumur minyak ilegal yang berada di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan terbakar dan mencemari sungai Parung pada Jumat (29/6) sekitar pukul 15.30WIB.

Sumur minyak ilegal tersebut dikabarkan milik salah satu oknum Kepala Desa di Kecamatan Sungai Lilin berinisial IW.

Dalam video yang beredar, api yang berasal dari sumur membumbung tinggi dan mengeluarkan asap hitam. Selain itu, beberapa pekerja dari sumur minyak ilegal yang berada di sekitar lokasi kejadian pun terlihat panik.

Mereka langsung menuju keluar lokasi dan mengambil sepeda motor untuk menyelamatkan diri lantaran khawatir api akan menyambar tempat lokasi pengeboran lainnya.

Penjabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin Sandi Fahlevi mengaku telah mendapatkan laporan terkait peristiwa kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.

Ia menegaskan, bahwa saat ini mereka akan segera turun ke lokasi untuk melihat situasi lapangan.

"Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah turun ke lapangan mengkroscek kebenaran informasi itu dan hasilnya akan kita rapatkan semua unsur terkait untuk membentuk tim dan segera turun kelapangan guna mengatasi pencemaran sungai yang dimaksud," katanya.

Terpisah Kapolres Muba AKBP Imam Safei mengaku masih melakukan penyelidikan terkait terbakar kembali sumur minyak ilegal tersebut.

"Masalah ini sedang dalam proses penyelidikan yang sudah dilakukan rapat forkopimda dengan melibatkan SKK Migas dan KKKS untuk melakukan upaya - upaya penanganan segera," katanya singkat.(*)


Artikel ini sudah tayang di: Rmolsumsel.com

No comments for "Sumur Minyak Ilegal Diduga Milik Kades di Muba Terbakar dan Cemari Sungai Parung"