Sosial bar 1

Pelaku Penusukan di Ogan Ilir Mengaku Sering Diancam Oleh Korban, dan Menyesal Melakukan Pembunuhan



OGAN ILIR, TRIBUNMURA - pelaku pembunuhan terhadap Feri di Sukaraja Lama, Tri Andalan mengaku menyesal atas perbuatannya.

la mengatakan tindakannya itu dilatarbelakangi oleh amarah yang memuncak setelah melihat kakaknya terluka akibat ulah korban.


"Itu spontan. Korban sering mengancam. Keponakan saya bahkan pernah di cekiknya. Saya dan kakak saya pernah dicarinya dengan membawa sajam," ujarnya.

Tri juga menyampaikan bahwa korban sering kali mengancam keluarganya.


Perlakuan itu, menurut Tri, sudah membuat tekanan batin dalam keluarganya memuncak.


"Dia sering buat ulah. Kami cuma bertahan selama ini," ungkap ayah tiga anak itu..


Setelah melakukan penusukan, Tri melarikan diri ke wilayah Pagar Alam dan berusaha menyembunyikan barang bukti dengan membuang pisau yang digunakan ke sungai di wilayah Lahat


Namun pelarian itu tidak bertahan lama. Berkat pendekatan persuasif dari kepolisian dan dorongan sang istri, Tri akhirnya bersedia menyerahkan diri

Peristiwa berdarah yang menggegerkan warga Desa Sukaraja Lama, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir itu akhirnya menemukan titik terang.

Menyerahkan diri ke Mapolsek Indralaya pada Jumat pagi, 27 Juni 2025, usai sempat melarikan diri ke wilayah Pagar Alam.

Aksi penusukan yang terjadi pada Selasa malam, 24 Juni 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, mengakibatkan korban, M. Feri 41 tahun, mengalami luka parah di bagian dada kiri dan tangan kiri.


Meski sempat dilarikan ke RS Tanjung Senai, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.


Kanit Reskrim Polsek Indralaya Aiptu Defri, membenarkan penyerahan diri tersebut.


"Tersangka Tri datang ke Polsek indralaya sekitar pukul 10.45 WIB, didampingi istrinya dan Kanit Patroli," ujarnya. Saat ini, Tri tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.


Dalam proses penyidikan, polisi telah mengamankan barang bukti berupa celana pendek milik korban


Namun pisau yang digunakan pelaku masih dalam pencarian karena dibuang ke sungai.


Pihak kepolisian terus berupaya menemukannya guna melengkapi berkas perkara.


AKP Junardi mengimbau masyarakat untuk tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan.


"Kami minta masyarakat menahan diri dan menempuh jalur hukum. Emosi sesaat bisa membawa penyesalan seumur hidup," ujarnya.


Polsek Indralaya juga masih memeriksa sejumlah saksi dan mendalami kronologi kejadian guna memastikan motif dan rangkaian peristiwa secara menyeluruh. 


Dikutip dari palpos.id.