Sosial bar 1

5 Tahun Petani Desa Suro Tidak Dapat Air, Ini Harapan Mereka


Saluran irigasi Desa Suro Dusun 7 Tribina Bali Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas sudah 5 tahun tidak ada air dari saluran irigasi Kelingi-Tugumulyo.


 MUSI RAWAS, TRIBUN MURA- Petani di Desa Suro Dusun 7 Tribina Bali Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mengeluh karena sejak 5 tahun terakhir tidak bisa menanam padi sawah karena air dari saluran irigasi tidak sampai ke sawah mereka. 

Kondisi tersebut terjadi karena banyaknya kolam air deras yang mengambil air dari saluran irigasi Kelingi-Tugumulyo. 


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun kami luas baku persawahan di Desa Suro tersebut sekitar 125 hektar dan terdapat 13 kelompok tani. 


Adari 13 kelompk tani di Sesa Suroyang memanfaatkan air irigasi sekitar 5 kelompok tani. Sebanyak tiga kelompok tani sudah tahun atau sejak tahun 2029 tidak lagi tanam padi karena tidak lagi mendapatkan air.


BACA JUGA:Target PTSL Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024 6.000 SHAT


Dan 2 kelompak tani sekitar 2 tahun lalu tidak bisa menanam padi lagi karena tidak ada airnya

Salah seorang petani di Desa Suro mengaku 5 tahun tidak bisa menanam padi di sawahnya, karena tidak dapat air. "Sedangkan kalau kita mau menanam padi sawah memerlukan banyak air," katanya.


Bahkan bukan dirinya saja yang tidak mendapatkan air rata-rata petani di Desa Suro Dusun 7 Tribina ini tidak mendapatkan air. Oleh karena itu sekarang banyak warga yang mempunyai lahan persawahan itu beralih menanam jagung dan sayuran.

"Karena kalau tidak begitu kita tidak bisa mendapatkan penghasilan. Kita inikan perlu penghasilan, untuk bertahan hidup. Apa lagi seperti sekarang ini kebutuhan pokok naik semua harganya. Jadi yang jelas kami ingin supaya air yang dulu mengalir dengan derasnya itu bisa mengalir lagi di persawahan kami ini," jelasnya.


BACA JUGA:Akan Bagikan Bantuan, BPP Tugumulyo Data Kelompok Tani


Saat ditanya apakah sudah melaporkan dengan dinas terkait ? Ia mengaku semua sudah dilakukan, bahkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada sudah tahu juga.

"PPL perna ikut kami gotong-royong untuk mendapatkan air," ucapnya. 


"Yang jelas untuk bertahan hidup kami mencoba berali dari bertani sawah ke bertani jagung, sayuran, karena mau tanam padi tapi tidak dapat air. Kalau di hulu itu banyak sekali airnya tapi tidak sampai ke hilir. Karena kami kalah dengan pengusaha kolam. Airnya banyak tapi masuk di ke kolam mereka," tambahnya.


Sumber koran ini mengaku sudah perna mendapatkan bantuan bibit.

BACA JUGA:Terdata Ada 8 Cagar Budaya di kabupaten Musi Rawas


"Kalau bantuan itu sudah ada yang dapat , namun hanya beberapa kali. Saat ini banyak petani banyak yang menyewakan lahan mereka, karena tidak ada modal," akunya. 


Selain itu ada juga yang berali pekerjaan dari yang dulunya petani padi sawah kini jadi kuli bangunan dan banyak lagi yang lain. 

Senada dengan anggota Kelompok Tani Cipta Karya dan Kelompok Tani Tunas harapan juga menjelaskan beberapa tahun ini sangat susah mendapatkan air kerana banyak sekali bendungan air di saluran irigasi, sehingga mereka yang berada di ujung  tidak mendapatkan air. 

"Kami sudah sering melakukan gotong-royong, namun masih tidak dapat air. Kadang kita sudah minta air sama yang punya kolam dibukanya dan mengalirlah air itu, tapi pas sore hari itu tidak mengalir lagi, sedangkan kami ini sangat butuh air, jika ingin menanam padi itu," sebutnya.

BACA JUGA:Di Kabupaten Musi Rawas Ada 62,76 Persen Petani Milenial


Ia mengaku tidak sanggup karena karena modalnya sangat besar, sedangkan harganya kadang-kadang sangat turun, selain itu karena terbiasa menanam padi sulit untuk tanam jagung.

Jadi sudah 2 tahun ini kita tidak mendapatkan air. Kami juga perna mengudang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Tata Ruang dan Pengairan (DPUCKTRP) Kabupaten Musi Rawas dan Babinsa tapi masih juga tidak dapat air.


"Yang jelas kami ini sudah sering melaporkan kejadian ini, seperti ke Dinas Pertanian dan Peternakan, PPL dan Banbinsa juga sering ikut kami gotong-royong, tapi masih saja tidak mendapatkan air," paparnya. 

BACA JUGA:Damkar Kabupaten Musi Rawas Kekurangan Armada Pemadam Kebakaran

"Kami mempunyai harapan yang sangat besar supaya kami ini bisa bertani sawah lagi, karena kami ini berpenghasilanya dari bertani sawah. Kalau untuk yang lain kami tidak ada modalnya. Kami sangat memohon supaya dinas-dinas terkait bisa mengatasi permasalahan kami ini. Karena air ini sangat kami butuhkan. Selain itu di irigasi ini sudah banyak yang jebol juga itu salah satu factornya  yang perlu di perbaiki," jelasnya. (*)