Sosial bar 1

Cerita Istri yang Menjadi Korban Penganiayaan Suami di Lubuk Linggau, Karena Belum Memasak

 

Cerita Istri yang Menjadi Korban Penganiayaan Suami di Lubuk Linggau, Karena Belum Memasak

Cerita Istri yang Menjadi Korban Penganiayaan Suami di Lubuk Linggau, Karena Belum Memasak

LUBUK LINGGAU, TRIBUNMURA – Apes dialami Sri Desta Ariani (36) warga Jalan Tanah Abang RT.6 Kelurahan Simpang Periuk  Kecamatan LUBUK LINGGAU Selatan II Kota LUBUK LINGGAU.

Pasalnya Sri menjadi korban penganiayaan suaminya sendiri, karena tidak mau memberikan uang dan juga belum memasak.

Korban Sri menceritakan kejadian yang dialaminya kepada polisi yang melakukan pemeriksaan. Berikut ini cerita dari korban kepada petugas Polsek Lubuk Linggau Selatan

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tersebut terjadi Selasa 30 April 2024 sekitar pukul 08.30 WIB di dalam rumah mereka.

Pelakunya adalah suami Sri, yakni Aris Martono (51). Kini sudah diamankan di sel Polsek Lubuk Linggau Selatan.

Diakuinya, bahwa mereka menikah pada 5 Juli 2017 secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) dan telah memiliki dua orang anak. Setelah menikah mereka menetap di rumah yang mereka tempati.

Dikatakan korban, suaminya menjambak rambutnya, kemudian membenturkan kepalanya ke dinding sebanyak dua kali.

Juga menarik dan menendang pantatnya. Bahkan meninju meninju mata sebelah kiri sebanyak dua kali dengan menggunakan kedua tangannya. 

Penyebabnya, dikatakan Sri karena suaminya marah tidak diberi uang. Juga karena tidak ada makanan di dalam rumah.

Selain itu, selama ini keduanya sering bertengkar dan setiap kali bertengkar Aris Martono sering memukul korban, tapi tidak pernah sampai luka atau lebam sehingga korban masih memaafkannya.

Karena itulah kemudian, ia melaporkan suaminya dan menuntut sesuai hukum yang berlaku.

Seperti diketahui, sebelumnya karena menganggur alias tidak memiliki pekerjaan. Membuat suami di Lubuk Linggau menjadi tega, namun akhirnya harus masuk penjara.

Suami itu adalah Aris Martono (51) warga Jalan Tanah Abang RT.6 Kelurahan Simpang Periuk Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II Kota Lubuk Linggau.

Ia tega memaki dan menganiaya istrinya, hingga menderita luka memar dan lebam, yakni Sri Desta Ariani (36).

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi di dalam rumah mereka, Selasa 30 April 2024 sekitar pukul 08.30 WIB.

Hari itu juga sekitar pukul 09.00 WIB, tersangka yang bersembunyi di rumah temannya, berhasil diamankan petugas Unit Reskrim Polsek Lubuk Linggau Selatan.

Kapolres Lubuk Linggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kapolsek Lubuk Linggau Selatan AKP Nyoman Sutrisna menjelaskan tersangka sudah diamankan di Polsek Lubuk Linggau Selatan.

Kronologis kasus, bermula Selasa 30 April 2024 sekitar pukul 08.30 WIB, korban dan tersangka berada di dapur rumah mereka.

Tersangka meminta uang Rp50 ribu kepada korban, karena tidak memiliki uang pegangan. Namun korban menjelaskan tidak memiliki dan uang, yang ada hanya untuk membeli sayuran.

Kemudian korban keluar rumah menuju ke belakang, bermaksud menunggu tukang sayur melintas.

Namun ketika korban sedang menunggu tukang sayur tiba-tiba, tersangka keluar rumah serta tidak mengenakan baju dan bertolak pinggang.

Tersangka memanggil korban dengan perkataan kasar. “Woi anj*ng, b*bi, kep*rat, lont* apo gawe kau disitu, apo kau idak nak masak,” katanya

Korban pun langsung pulang ke rumah. Sampai di dalam rumah, tersangka langsung menjambak korban dan membenturkan kepala korban ke dinding dua kali.

Saat itu, korban hanya melindungi kepalanya dgn kedua tangannya agar tidak terbentur pada dinding

Masih menjambak rambut korban, tersangka menarik korban ke dalam ruang tengah. Ia menendang bagian pantat dan meninju mata sebelah kiri korban dua kali.

Korban hanya bisa berteriak meminta tolong. “Tolong-tolong, sapo bae tolong aku,  Astagfirullah Ya Allah.”

Tetangga korban, yakni Padilah dan Gunadi mendengar teriakan korban langsung pergi ke rumah. Mereka mendapati korban sudah dalam kondisi memar-memar.

Sementara itu, petugas Polsek Lubuk Linggau Selatan dipimpin Kanit Reskrim Aiptu Hari Ardiansyah mendapatkan informasi langsung ke rumah korban.

Di sana didapati korban dalam kondisi memar dan menangis. Kemudian petugas menjemput tersangka Aris Martono sedang bersembunyi di rumah temannya.

“Tersangka juga mengaku telah memukul istrinya. Ia mengaku khilaf dan sedang pusing karena sedang tidak memiliki pekerjaaan dan tidak memiliki uang,” jelas Kapolsek. (*)

No comments for "Cerita Istri yang Menjadi Korban Penganiayaan Suami di Lubuk Linggau, Karena Belum Memasak"