Setelah Dua Hari Kritik Janji Kampanye Gibran Terkait 19 Juta Lapangan Kerja, Akun Instagram Adi Supriadi Di Nonaktifkan

Jakarta ( Tribunmura.blogspot.com)  Akun Instagram Adi Supriadi @coachaddie.official, Penggiat Media Sosial, Aktivis dan Jurnalis menghilang dengan keterangan di Non Aktifkan setelah mengkritik kemungkinan besar Janji Gibran di Debat Pilpres tentang Membuka Lapangan Kerja 19 Juta Lapangan Kerja tidak akan tercapai, bukti paling nyata Janji Jokowi dengan topik yang sama dua Periode selama 10 tahun tidak terpenuhi. 

Gibran, Cawapres Terpilih menjanjikan 19 Juta lapangan kerja jika Hilirisasi Industri terjadi, disisi lain Di Pemerintahan Jokowi saja Pengangguran di Indonesia meningkat dan bahkan Updater baru menjadi Nomor 1 Di ASEAN. 

Setelah Kritik itu disampaikan, Konten tersebut dihapus oleh Instagram dengan Alasan “Konten Menyerang Komunitas.

“Menyerang Komunitas mungkin bahasa lain menyerang Anak Presiden atau Cawapres Terpilih” Tukas Adi Supriadi yang akrab disapa Coach Addie di depan Media, Minggu 21 Juli 2024.

Pembungkaman yang dialami Adi Supriadi, Sebagai Pemerhati masalah Sosial Politik dan Keagaaman ini bukan baru Pertama kali, Facebooknya sudah dua kali dihilangkan, Facebook Pertama hilang ditahun 2012 setelah mengkritik Jokowi yang akan maju di Pilkada Jakarta. Kemudian Akun Facebook Kedua hilang total ditahun 2019 setelah dipanggil Mabes Polri ditahun 2016 terkait tulisan-tulisannya di Media Sosial dan Media Online.

Kemudian Nomor Whatsappnya tidak bisa digunakan lagi pada Januari 2024 setelah ikut memviralkan Film DIRTY VOTE, hingga 6 bulan setelah Musim Kampanye selesai baru bisa digunakan lagi.

“Terkait Akun Instagram @coachaddie.official ini sepertinya sudah tidak bisa diaktifkan lagi, Pemberitahuan META menyebutkan bahwa tidak bisa melakukan apapun untuk mengaktifkan Akun yang sudah memiliki Follower 158 Ribu tersebut “ Terang Adi Supriadi.

Dengan adanya kondisi ini, Sebenarnya Pembungkaman itu ada, Ketika Pengkritik tidak bisa dikenakan Delik Hukum maka cara membungkamnya adalah menghilangkan media tempatnya bersuara, Adi Supriadi juga mengungkap di Akun Instagramnya yang dinonaktifkan adanya 2 orang yang Konten Kritiknya selalu Viral yaitu Anifah Suryani dan OM Bule kini pun sudah tidak ada kabar berita, Jika dicari di Pencarian Jejak Digital memang Konten Kritiknya selalu Viral.

“Jadi, Banyak orang memberikan Kritik, Mengapa ada yang tetap ada dan ada yang dihilangkan/dibungkam?” Biasanya yang VIRAL akan dibungkam, karena akan mempengaruhi Opini Publik dan berdampak pada terbukanya kebenaran yang ditutupi “ Kata Inisiator Gerakan BANGGA SUKA DESA menjelaskan.

Sebelum Dinonaktifkannya Akun Instagram @coachaddie.official ini juga ternyata Adi Supriadi sudah mendapat banyak Caci Maki dan Sumpah Serapah bahkan Ancaman dari Buzzer Pendukung Capres

“Biasanya Pembungkaman Itu dilakukan oleh Buzzer dulu, Saya mengalami bagaimana ditahun 2016 Saya dilaporkan ke Presiden Direktur tempat Saya bekerja, bahkan sampai Ke Kantor Pusat di Jepang, Tuntutan Mereka adalah Adi Supriadi harus dipecat karena terlalu sering mengkritik Jokowi Cs, Kemudian ditahun 2017 Buzzer melaporkan ke MABES Polri, Terkait Media Sosial biasanya Kumpulan Buzzer ini membuat Report PALSU secara bersamaan kepada Manajemen Instagram, Facebook dan Platform lainya agar Akun tersebut dihapus, Sistem membacanya lalu dihapus, Terkadang juga Pesanan dari Pejabat Berpengaruh kepada Manajemen Platform agar Akun tersebut dinonaktifkan” Ujar Adi Supriadi menjelaskan Cara penonaktifan Akun Medsos.

Buat Netizen yang masih tetap ingin berteman dengan ulasan-ulasan terbaru dari Coach Addie bisa memfollow Akun terbarunya di @coachaddie.real

“Bagaimana jika dibanned/dinonaktifkan lagi? Ya, Dibuat lagi, Perjuangan itu sampai akhir hayat sebagai bukti bahwa Kita peduli pada kepentingan orang banyak dan bentuk pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT kelak terkait kewajiban Amar Maruf Nahi Mungkar terutama tentang masalah-masalah Sosial, Kekuasaan dan Penyimpangan dalam Agama “ Tegas Adi Supriadi Menutup Pembicaraan dengan Wartawan.(*)