Sering Ribut dengan Istri, Tiba-tiba Warga Lubuk Pandan Mura, Ditemukan Tak Bernyawa

OLAH TKP : Petugas Satreskrim Polres Mura saat melakukan olah TKP
MUSI RAWAS, TRIBUNMURA— - Petugas Sat Reskrim Polres Musi Rawas dan Polsek Muara Lakitan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas dugaan kasus kematian yang tidak wajar dengan korban Jauhari (52).
TKP di rumah korban, Desa Lubuk Pandan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas.
Saat dikonfirmasi, Sabtu 31 Agustus 2024 adik korban, Bambang (45) mengatakan Jauhari ketahuan meninggal pada 18 Agustus 2024 oleh saudara dan tetangganya. Dan saat ini jenazahnya telah dikebumikan di TPU Lubuk Pandan.
Sebelum ditemukan meninggal, kata Bambang, sang kakak tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit atau memiliki penyakit.
Oleh sebab itu kematian korban mengagetkan kerabat dan tetangga.
Selain itu, kata Bambang, dia sempat mendengar keributan yang terjadi antara Jauhari dengan istrinya seminggu belakangan sebelum meninggal.
Ia tak menyangka, setelah keributan yang dirasa biasa saja pada 17 Agustus 2024, besoknya sang kakak ditemukan sudah tak bernyawa.
Terlebih pasca acara 7 hari meninggalnya korban. Istri, anak, beserta menantunya dengan membawa cucu yang masih berusia 8 tahun pergi entah ke mana tanpa kabar. Sehingga muncul kecurigaan Bambang, istri dan anak cucu korban terlibat dalam tewasnya sang kakak.
Atas kecurigaan itu, ia bersama anggota keluarga lainnya mendatangi Mapolres Musi Rawas untuk membuat laporan terkait kematian kakaknya yang dinilai tak wajar itu.
"Untuk kasus ini ia sudah melaporkan ke Satreskrim Polres Mura dan hari ini petugas langsung olah TKP," tuturnya.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan kilas balik ke belakang, belakangan sebelum korban meninggal sang kakak dengan istrinya memang kerap ribut, pemicunya masalah hutang sang istri.
"Ada kecurigaan melihat wajah kakak memar, ini tidak wajar. Terlebih kemarin (29 Agustus 2024) istri, anak, menantu dan cucunya pergi entah ke mana diduga kabur. Mungkin ada keterkaitan dengan mereka," jelasnya.
Bambang berharap, kepolisian mampu mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan tersebut.
“Tangkap siapa saja yang terlibat jika memang Jauhari meninggal karena dibunuh. Kami yakin pihak kepolisian bekerja secara profesional. Usut tuntas sampai ada titik terang dan keadilan," ungkap Bambang.
Sementara, Kuasa Hukum keluarga korban, M Eza Helyatha Begouvic, mengatakan akan menunggu hasil olah TKP dari Kepolisian.
Ia berharap kasus tersebut menjadi terang benderang serta terduga pelaku segera ditangkap.
Sementara Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, melalui Kapolsek Muara Lakitan, AKP Muhammad Abdul Karim SH membenarkan bahwa ada kejadian sebelumnya keluarga korban sudah melaporkan kejadian pada Jumat 30 Agustus 2024.
" jenazah Korban sudah dikebumikan dan kematian korban sudah 10 hari.
Dan yang kami bingung, mengapa pihak keluarga korban tidak melaporkan kejadian saat korban meninggal dunia,"ungkap Kapolsek
Maka, Kapolsek menyarankan untuk mengungkap penyebab kematian korban maka makam korban harus kembali lagi digali dan dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.
“Karena yang pasti jenazah korban sudah rusak, maka harus diotopsi. Maka saya sarankan keluarga korban melaporkan kejadian ini langsung ke Satreskrim ke Polres Mura. Untuk otopsi harus memanggil dokter porensik Polda Sumsel,” jelas Kapolsek.
No comments for "Sering Ribut dengan Istri, Tiba-tiba Warga Lubuk Pandan Mura, Ditemukan Tak Bernyawa"
Post a Comment