Polisi Amankan 20 Remaja di Lubuklinggau, Karena Main Perang Sarung
LUBUKLINGGAU, TRIBUNMURA - Sebanyak 20 remaja yang masih di bawah umur diamankan polisi lantaran terlibat aksi perang sarung di jalanan Kota Lubuklinggau. Polisi juga menyita 8 motor yang mereka bawa saat aksi perang sarung tersebut.
Para remaja tersebut diamankan di tiga lokasi berbeda yakni di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, kemudian di Jalan Kaswari, Kelurahan Bandung Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, dan di Jalan Pembangunan, Kelurahan Lubuk Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat I pada Senin (3/3) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP M Kurniawan Azwar mengatakan aksi perang sarung ini sudah mulai marak terjadi sejak masuk bulan Ramadan dan sudah meresahkan warga karena perang tersebut dilakukan di jalan poros dan jalan sentral Lubuklinggau
Perang sarung ini termasuk sudah meresahkan masyarakat karena sudah beberapa kali warga melapor kepada polisi atas aksi perang sarung ini. Aksi ini sangat mengganggu karena dilakukan di jalan poros dan jalan sentral sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang berkendara," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (3/3/2025).
Dari hasil laporan tersebut, kata Kurniawan, polisi pun melakukan patroli hingga akhirnya sebanyak 20 remaja yang masih berumur 14-17 tahun diamankan polisi beserta motor yang mereka bawa.
Sudah kita amankan ada 8 kendaraan motor dan 20 anak-anak yang terlibat perang sarung uji. Mereka sudah kita pulangkan namun akan kami kumpulkan lagi bersama orang tuanya untuk melakukan pembinaan dari kepolisian dan membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi aksi ini lagi," ungkapnya.
Kurniawan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini dan tidak ditemukan adanya senjata tajam dari para remaja tersebut.
"Untuk tujuannya dari beberapa yang sudah kita ambil keterangan, mereka melakukan perang sarung ini untuk bersenang-senang sembari mengisi waktu kosong. Jadi perang ini mulai sering terjadi saat masuk bulan puasa," bebernya.
