Ini Keluhan Pengendara yang Antri BBM di Lubuklinggau -- TRIBUNMURA

Ratusan pengendara sepeda motor dan mobil padati dan rela antri BBM berjam-jam demi memenuhi kebutuhan BBM sehari-hari di SPBU 24.316.315 Marga Mulya Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau
TRIBUNMURA -- Ratusan pengendara sepeda motor dan mobil padati dan rela antri BBM berjam-jam demi memenuhi kebutuhan BBM sehari-hari di SPBU 24.316.315 Marga Mulya Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau.
Pantauan linggaupos.co.id, Rabu (10/8/2022) pukul 17.00 WIB antrian panjang kendaraan bermotor dan mobil hingga keruas jalan.
Salah seorang warga, Erwin mengatakan,"Saya sudah mengantri BBM sejak Pukul 17.00 WIB hingga Pukul 18.30 WIB baru bisa mendapatkan BBM,"katanya.
Kami berharap kepada pihak pertamina mengapa BBM Pertalite sulit didapatkan karena kami harus mengantri BBM berjam-jam di POM Bensin ini," harapnya
Salah seorang warga, Putri menjelaskan bahwa lebih baik saya antri BBM Pertamax walaupun harganya cukup mahal karena kalau saya antri BBM Pertalite antriannya panjang dan berjam-jam antrinya.
"Semoga kedepannya tidak ada lagi antrian panjang seperti ini dan kepada pihak Pertamina untuk pasokan BBMnya ditambahkan lagi jika pasokan BBMnya kurang sehingga warga tidak perlu lagi antri BBM berjam-jam seperti ini," harapnya.
Sementara itu pihak Pertamina membantah ada pengurangan kuota Pertalite di wilayah Kota Lubuklinggau.
“Tidak ada pengurangan. Saya sudah komfirmasi juga ke SPBU, hanya miss komunikasi saja,” tegasnya.
“Bahkan kami telah memprioritaskan untuk wilayah Lubuklinggau, terkait distribusi BBM Subsidi, baik Solar maupun Pertalite,” tambahnya.
Terkait dengan antrian panjang yang masih terjadi saat ini, Tsaqif meminta pihak SPBU untuk mengatur kembali bagaimana agar tidak terjadi antrian.
“Juga diminta SPBU untuk memberikan BBM Subsidi kepada yang tepat,” katanya.
Menurutnya, penyebab antrian panjang ini, banyaknya konsumen BBM jenis Pertamax yang pindah ke Pertalite
“Itu karena adanya kenaikan harga BBM jenis Pertamax,” katanya.
Lebih jauh Tsaqif mengatakan, saat ini sudah diwacanakan rencana adanya program scan barcode. Program ini adalah agar subsidi tepat sasaran.
Jadi masyarakat yang layak menggunakan pertalite dan solar sudah bisa mendaftar.
“Jadi nanti, saat sudah diterapkan, membeli Pertalite dan Solar harus menggunakan QR Barcode,” katanya.
Sejak 1 Agustus setiap SPBU sudah dibuka tempat pendaftaran untuk mendapatkan barcode.
“Atau bisa daftar sendiri lewat website Pertamina tepat sasaran,” pungkasnya. (*)